kemarin aku ngerasa, dia begitu dekat sampai sanggup ku memanggilnya ”milikku”
sekarang aku justru berpikir aku bukan siapa-siapa baginya
ia begitu bebas....
ia tak tergapai bahkan tak tersentuh oleh ragaku
aku menatapnya, dan
aku pun tersenyum
namun tak sedikitpun tatapannya mengarah padaku
ia semakin tenggelam dalam imajinasinya
ia begitu nyaman di sana
aku bersumpah, aku sudah mencoba sekuatku untuk bisa menikmati apa yang betul-betul ia nikmati itu
tapi aku gagal...
itu terlalu dipaksakan...aku tersiksa!!
aku semakin tak mampu menggapainya
ragaku semakin tak berdaya.
andaikan bisa kutepati janjiku untuk memberikan setiap kebebasan yang ia inginkan
kebebasan yang ia kira dapat ia peroleh dariku,,
namun kenyataannya...
menyerahkan ia sebentar saja pada hal yang begitu ia nikmati itu....jujur, aku tak rela!!
rasanya ingin ku teriak,,
dimanakah asa yang baru kemarin kurasa itu?
mengapa berlalu begitu cepatnya?
dan sekarang aku di sini
terpuruk dalam ketidakberdayaan ku karena tak bisa memilikinya.