hari demi hari berhasil kulalui
sendiri...jauh darimu
kuberjuang tanpa ada kau di sisiku lagi,
kau yang begitu setia menyediakan cintamu
semua kasih sayang yang kau berikan tulus dari hati
tak bersyarat
tak seorang pun mampu memberikannya
selain kau....
di saat ku sedih, ku hanya mampu membayangkan senyumanmu
senyuman tulus yang tak tersedia untukku lagi
di saat ku sakit, ku hanya mampu mengingat setiap sentuhan lembutmu
sentuhan yang tak terasa di kulitku lagi
dan di saat aku dapat tertawa bahagia
ku hanya bisa memohon agar kau juga bisa merasakan kebahagiaanku ini
semua pengorbananmu belum setitikpun mampu kubalas
ku hanya bisa meneteskan air mata di saat kumengingat setiap kasih sayangmu
ingin sekali ku bisa memelukmu sekarang dan berkata
"ma.....aku sayang mama...
aku kangen sama mama....."
Oh My Lord, I'm really missing my mom
i wish i could hold her now
God, please hold her tight
don't ever anyone hurt he..
and don't ever take her away from me
not before i could give her a unconditional love like she always did to me
Damn....i can't control this feeling anymore
Agustus 17, 2009
April 12, 2008
tragedi taman sari
terkisahlah 5 orang bersahabat yg janjian di sebuah foodcourt yg berada di dlm mall paling terkenal di jogja. sebut aja foodcourt itu tamansari (nama tidak disamarkan...)
mereka adalah marin, felix, vera, desy, dan andra
mereka janjian untuk lunch bareng jam 11 a.m.
tapi biasalah jam indonesia. baru ngumpul 30 menit setelah itu
kita makan....
kita hotspot'an....
kita ketawa-ketiwi...
wahhh, serulah pokoknya
then, suddenly
seorang satpam sangar mendatangi meja kami dan berkata
"maaf mbak, mas...meja ini akan dipakai untuk pressconference. jadi mohon pindah ke meja yang ada di sebelah sana" (sambil nunjuk meja yg di luar)
wahh, sontan kita semua pada naek darah doonk
jelas-jelas kita, dah dari jam 11 di situ, gak ada tulisan reserve jg gitu di meja yang kita tempati itu
bhok, kita mpe di datengi orang-orang yang hendak "mengusir" kita itu mpe 4 kali.
nyebelin banget sih mereka.
kita jelas akan tetep mempertahankan hak kita donk.
kita mpe telpon yang namanya manager plaZa itu,
kita juga mpe ngotot yang ampe diliatin smua orang di foodcourt itu
(gak smua nya sih sebenernya, lebayy deh marin...)
pokoknya hasilnya adalah kita menang.
mereka membolehkan kita make meja itu.
wahhh....gak sia-sia kita ngotot-ngotot...hahahaha...
mereka adalah marin, felix, vera, desy, dan andra
mereka janjian untuk lunch bareng jam 11 a.m.
tapi biasalah jam indonesia. baru ngumpul 30 menit setelah itu
kita makan....
kita hotspot'an....
kita ketawa-ketiwi...
wahhh, serulah pokoknya
then, suddenly
seorang satpam sangar mendatangi meja kami dan berkata
"maaf mbak, mas...meja ini akan dipakai untuk pressconference. jadi mohon pindah ke meja yang ada di sebelah sana" (sambil nunjuk meja yg di luar)
wahh, sontan kita semua pada naek darah doonk
jelas-jelas kita, dah dari jam 11 di situ, gak ada tulisan reserve jg gitu di meja yang kita tempati itu
bhok, kita mpe di datengi orang-orang yang hendak "mengusir" kita itu mpe 4 kali.
nyebelin banget sih mereka.
kita jelas akan tetep mempertahankan hak kita donk.
kita mpe telpon yang namanya manager plaZa itu,
kita juga mpe ngotot yang ampe diliatin smua orang di foodcourt itu
(gak smua nya sih sebenernya, lebayy deh marin...)
pokoknya hasilnya adalah kita menang.
mereka membolehkan kita make meja itu.
wahhh....gak sia-sia kita ngotot-ngotot...hahahaha...
April 05, 2008
Need A Love to Love
Ntah kenapa hari ini aku terus berpikir tentang dia, yahh walaupun sebenarnya tiap hari selalu begitu (hehe..)
Hari ini seperti pembuktian untuk diriku sendiri apakah aku pernah ada di hatinya atau paling enggak di pikirannya.
Aku pengen banget ketemu dia atau sesuatu berkaitan dengan dia (I mean his car, karena cuman itu yang paling bisa kutemui untuk saat ini).
Aku sengaja lewat tempat dia tinggal sekedar untuk meyakinkan diriku.
Yup ternyata aku tidak menemukannya. Sudahlah.......
Aku pun mulai mendekati titik hopeless.
Malam hari,,
Aku pergi sama seorang teman dekat. Pulangnya aku antar dia ke kostnya.
Gak tau dapat pikiran dari mana, aku kok malah milih jalan yang memutar.
Saat di tengah-tengah perjalanan, aku benernya masih ingin membuktikan pikiranku yang tadi siang dengan melewati sebuah tempat yang hampir tiap malam dia kunjungi.
Namun aku meng-cancelnya dan berkata dalam hati, “Dah lah marin, kamu gak kan mungkin bertemu dengan D 5* AM malam ini.”
Pulanglah aku tanpa melewati tempat nongkrongnya.
Oh my Gosh....
Tanpa disangka justru, berapa meter dari tempat aku berpikir dan memutuskan itu, aku bertemu dengannya. Aku benar-benar melihatnya, bukan cuman mobilnya.
Shitlah?!?
Apa artinya semua ini, My Holly Lord..... makin bingung................
Hari ini seperti pembuktian untuk diriku sendiri apakah aku pernah ada di hatinya atau paling enggak di pikirannya.
Aku pengen banget ketemu dia atau sesuatu berkaitan dengan dia (I mean his car, karena cuman itu yang paling bisa kutemui untuk saat ini).
Aku sengaja lewat tempat dia tinggal sekedar untuk meyakinkan diriku.
Yup ternyata aku tidak menemukannya. Sudahlah.......
Aku pun mulai mendekati titik hopeless.
Malam hari,,
Aku pergi sama seorang teman dekat. Pulangnya aku antar dia ke kostnya.
Gak tau dapat pikiran dari mana, aku kok malah milih jalan yang memutar.
Saat di tengah-tengah perjalanan, aku benernya masih ingin membuktikan pikiranku yang tadi siang dengan melewati sebuah tempat yang hampir tiap malam dia kunjungi.
Namun aku meng-cancelnya dan berkata dalam hati, “Dah lah marin, kamu gak kan mungkin bertemu dengan D 5* AM malam ini.”
Pulanglah aku tanpa melewati tempat nongkrongnya.
Oh my Gosh....
Tanpa disangka justru, berapa meter dari tempat aku berpikir dan memutuskan itu, aku bertemu dengannya. Aku benar-benar melihatnya, bukan cuman mobilnya.
Shitlah?!?
Apa artinya semua ini, My Holly Lord..... makin bingung................
April 03, 2008
KEDUT'AN
Tahun 2002 akhir, aku inget banget aku kedutan sampai seminggu penuh, sampai-sampai aku dibuat kesal olehnya. Beberapa waktu kemudian aku mendengar sebuah kabar sangat-sangat mengguncangkan hidupku dan mengubah sejarah hidup ku dan keluargaku untuk seterusnya (gak perlu dijelaskan apa itu).
Hm…sekitar tahun 2006, aku kedutan lagi dalam hitungan hari yang gak berhenti-berhenti. Aku belajar dari pengalaman, aku jadi punya konsep dalam pikiranku bahwa kedutan (oia, di mata kanan bagian dalam, dekat hidung…) pasti dikaitkan dengan kabar tidak mengenakkan. Aku pun dibuat parno olehnya.
Ternyata benar, kedutan pergi, kabar burukpun datang.
Abangku yang tinggal beda kota denganku masuk RS, untuk pertama kali dalam hidupnya. Penyakitnya pun lumayan serius (tipes, hehe..)
Dan beberapa kejadian lain yang menjadikanku mengasosiasikan antara kedutan mata kanan dengan air mata atau kabar buruk.
Seiring bertambahnya usia dan kematanganku dalam berpikir, akupun mulai meninggalkan pikiran-pikiran tak berdasar semacam itu.
Aku tidak lagi mempedulikan pertanda apapun yang sering dihubungan dengan suatu mitos.
Tapi sekarang, aku mulai berpikir ulang karena mata kananku kedutan sampai berhari-hari dan tidak berhenti-berhenti. Sial!!
Benernya aku gak peduli dengan kabar buruk apapun yang akan kuterima.
Toh aku berpikir, tiap orang punya saatnya untuk diberi atau tepatnya diuji dengan kabar buruk. Stuju khan?
Yang bikin aku kesal adalah kedutannya itu sendiri. Aku bener-bener merasa terganggu olehnya. Risih aja jadinya. Bener-bener mengesalkan. HUGH!!!!
Ada penjelasan ilmiah gak sih tentang syndrome satu ini….
Hm…sekitar tahun 2006, aku kedutan lagi dalam hitungan hari yang gak berhenti-berhenti. Aku belajar dari pengalaman, aku jadi punya konsep dalam pikiranku bahwa kedutan (oia, di mata kanan bagian dalam, dekat hidung…) pasti dikaitkan dengan kabar tidak mengenakkan. Aku pun dibuat parno olehnya.
Ternyata benar, kedutan pergi, kabar burukpun datang.
Abangku yang tinggal beda kota denganku masuk RS, untuk pertama kali dalam hidupnya. Penyakitnya pun lumayan serius (tipes, hehe..)
Dan beberapa kejadian lain yang menjadikanku mengasosiasikan antara kedutan mata kanan dengan air mata atau kabar buruk.
Seiring bertambahnya usia dan kematanganku dalam berpikir, akupun mulai meninggalkan pikiran-pikiran tak berdasar semacam itu.
Aku tidak lagi mempedulikan pertanda apapun yang sering dihubungan dengan suatu mitos.
Tapi sekarang, aku mulai berpikir ulang karena mata kananku kedutan sampai berhari-hari dan tidak berhenti-berhenti. Sial!!
Benernya aku gak peduli dengan kabar buruk apapun yang akan kuterima.
Toh aku berpikir, tiap orang punya saatnya untuk diberi atau tepatnya diuji dengan kabar buruk. Stuju khan?
Yang bikin aku kesal adalah kedutannya itu sendiri. Aku bener-bener merasa terganggu olehnya. Risih aja jadinya. Bener-bener mengesalkan. HUGH!!!!
Ada penjelasan ilmiah gak sih tentang syndrome satu ini….
April 02, 2008
Hm.........Lama gak nulis blog
Jujur sih gw sibuk banget akhir-akhir ini. Mulai dari dateline nyokap yang mewajibkan gw lulus semester ini, sampe tuntutan kerjaan yang makin bejibun.
Untungnya gw sangat menikmati semua ini.
Gw yakin gw bisa nyelesaiin kuliah gw sesuai dengan target gw (amin, bhok!!)
Gw juga yakin keputusan gw menerima kerjaan dan jabatan baru gw ini adalah memang pilihan yang terbaik.
Hidup adalah untuk memilih dan menjalani pilihan yang telah kita pilih.
Gw percaya banget hal itu.
Kita gak kan berkembang kalo cuman menyesali pilihan yang telah kita ambil.
Sebelum gw memilih untuk menerima pekerjaan ini, gw emang bingung banget.
Di satu sisi gw pengen kluar jogja, tempat gw seumur hidup tinggal bersama keluarga gw. Gw menginginkan pengalaman dan lingkungan baru.
Namun, gw sampe pada satu titik dimana mencari pekerjaan itu gak gampang. Tawaran bagus gak akan datang terus-menerus, gw harus bijak memutuskan.
Di kota lain belum tentu gw menemukan pekerjaan yang baik dengan gaji yang layak untuk mencukupi kebutuhan hidup gw.
Yup….skali lagi gw harus memendam impian tinggal di kota lain. Gw akan ngumpulin duit dulu dan akan gw jadiin modal tinggal di kota lain, hehe...
Konsekuensinya adalah pekerjaan gw yang gak sedikit sekarang. Wow! Andaikan satu hari bisa gw tambah jadi 30 jam or 40 jam.... Pasti akan ada waktu lebih untuk bersantai, baca buku, nongkrong di coffeeshop fave, berenang, sampe hal yang paling gw gilai........tidur!!!
Hahahaha!!!! Aneh....
Untungnya gw sangat menikmati semua ini.
Gw yakin gw bisa nyelesaiin kuliah gw sesuai dengan target gw (amin, bhok!!)
Gw juga yakin keputusan gw menerima kerjaan dan jabatan baru gw ini adalah memang pilihan yang terbaik.
Hidup adalah untuk memilih dan menjalani pilihan yang telah kita pilih.
Gw percaya banget hal itu.
Kita gak kan berkembang kalo cuman menyesali pilihan yang telah kita ambil.
Sebelum gw memilih untuk menerima pekerjaan ini, gw emang bingung banget.
Di satu sisi gw pengen kluar jogja, tempat gw seumur hidup tinggal bersama keluarga gw. Gw menginginkan pengalaman dan lingkungan baru.
Namun, gw sampe pada satu titik dimana mencari pekerjaan itu gak gampang. Tawaran bagus gak akan datang terus-menerus, gw harus bijak memutuskan.
Di kota lain belum tentu gw menemukan pekerjaan yang baik dengan gaji yang layak untuk mencukupi kebutuhan hidup gw.
Yup….skali lagi gw harus memendam impian tinggal di kota lain. Gw akan ngumpulin duit dulu dan akan gw jadiin modal tinggal di kota lain, hehe...
Konsekuensinya adalah pekerjaan gw yang gak sedikit sekarang. Wow! Andaikan satu hari bisa gw tambah jadi 30 jam or 40 jam.... Pasti akan ada waktu lebih untuk bersantai, baca buku, nongkrong di coffeeshop fave, berenang, sampe hal yang paling gw gilai........tidur!!!
Hahahaha!!!! Aneh....
Maret 27, 2008
I get back my wallet….skalian gw mau ngeralat smuanya!
Pagi,, gw bangun dengan kepala yang agak pusing, yahh..gara-gara menangis semalam. Ugh! Dompet ilang membuat gw kehilangan akal sehat.
Then, gw menuju meja makan. Di situ nyokap lagi sarapan sendirian.
Benernya gw males nyamperin beliau, secara semalem gw ditelpon dg nada teramat menusuk telinga, blom lagi dijutekin seharian, bikin gw ilfil skaligus ngeri buat ngedeketin nyokap.
Ntahlah, gw cuman pengen duduk karena kepala gw terasa agak berat.
Akhirnya duduk lah gw bersebrangan dengan nyokap.
5 menit duduk hadep-hadepan sama nyokap, suasana tetep aja senyap.
Gak ada yang memulai pembicaraan.
“Gw tetep dijutekin nih,” kata gw dalam hati. “Bodo lagh, emang gw pikirin!” gw makin jengkel.
But suddenly, nyokap mulai memecah kesunyian yang udah hampir berkarat itu, “Pipi kamu dikompres pake air anget tu lho!”
Deg...
Sial! Dibalik kecuekannya yang teramat sangat itu, ternyata nyokap masih punya rasa peduli ma gw.
Gw ketampar en rasanya lebih sakit dari pipi biru gw ini.
I feel so guilty that time.
Trus, nyokap mulai tanya-tanya tentang kejadian dompet ilang. Perlu digaris bawahi nyokap tanya-nya dengan nada yang jauh berbeda dengan kemaren. Sangat tenang dan menenangkan.
Duhh ma…coba dari kemaren mama bisa diajak ngomong baek-baek gini, aku kan gak mungkin terhinggapi berbagai macam pikiran buruk.
Sampai akhirnya nyokap mengakhiri sarapannya dengan ucapan, “Ya udah iklasin aja, dek. Lain kali lebih hati-hati sama barang-barangmu.”
Deg....(untuk yang kedua kalinya)
Anjrit! Gw makin ngerasa bersalah udah maki-maki dalam hati. Gw makin ngerasa paling durhaka aja sejagat raya ini.
Then, gw masuk kamar lagi. En minta maap ke Yang Maha Kasih.
Kekuatan seorang mama…emang dahsyat aja.
Sebuah kata which is “IKLAS” yang seharian kemarin gak terlintas di otak gw, menjadi suatu jawaban dari smua kegalauan hati gw.
Kayak pengembara padang pasir yang baru nemuin air di tengah-tengah kehausannya, gw jadi menemukan kesejukkan tersendiri dan gw seperti di-recharge kekuatan untuk nerusin hari gw yang udah kacau kemarin, dan tentu aja buat memperbaiki smua yang udah salah.
Gw datengin kantor Koran KR buat pasang berita kehilangan. Gw juga datengin kantor polisi buat bikin surat kehilangan.
Gw dagh bener-bener iklas.
Sampai di siang harinya,
Ada sebuah sms masuk yang bilang kalau dia nemuin dompet gw dan berniat untuk mengembalikannya.
Mom, this is very miracle for me! Kata gw, ini emang doa nyokap gw yang ampuh banget buat anaknya.
Gw belajar banyak hal dari kejadian ini.
Gw sadar, kalau gw udah berhasil mengiklaskan segalanya, smua pikiran positif akan datang dan hal positif pula lah yang akan menyusul.
Gw juga disadarin kalau bentuk sayangnya nyokap ke gw, emang sedikit aneh.
Maksud gw, even beliau terkesan sangat cuek en gak peduli dengan masalah yang gw hadapin tapi di balik itu nyokap menginginkan gw belajar bertanggung jawab.
Nyokap juga tetep slalu ngedukung gw dari suatu tempat yang tak terlihat oleh gw, dan gw menyebutnya dengan....... DOA
Damn!! Really touchable.
Then, gw menuju meja makan. Di situ nyokap lagi sarapan sendirian.
Benernya gw males nyamperin beliau, secara semalem gw ditelpon dg nada teramat menusuk telinga, blom lagi dijutekin seharian, bikin gw ilfil skaligus ngeri buat ngedeketin nyokap.
Ntahlah, gw cuman pengen duduk karena kepala gw terasa agak berat.
Akhirnya duduk lah gw bersebrangan dengan nyokap.
5 menit duduk hadep-hadepan sama nyokap, suasana tetep aja senyap.
Gak ada yang memulai pembicaraan.
“Gw tetep dijutekin nih,” kata gw dalam hati. “Bodo lagh, emang gw pikirin!” gw makin jengkel.
But suddenly, nyokap mulai memecah kesunyian yang udah hampir berkarat itu, “Pipi kamu dikompres pake air anget tu lho!”
Deg...
Sial! Dibalik kecuekannya yang teramat sangat itu, ternyata nyokap masih punya rasa peduli ma gw.
Gw ketampar en rasanya lebih sakit dari pipi biru gw ini.
I feel so guilty that time.
Trus, nyokap mulai tanya-tanya tentang kejadian dompet ilang. Perlu digaris bawahi nyokap tanya-nya dengan nada yang jauh berbeda dengan kemaren. Sangat tenang dan menenangkan.
Duhh ma…coba dari kemaren mama bisa diajak ngomong baek-baek gini, aku kan gak mungkin terhinggapi berbagai macam pikiran buruk.
Sampai akhirnya nyokap mengakhiri sarapannya dengan ucapan, “Ya udah iklasin aja, dek. Lain kali lebih hati-hati sama barang-barangmu.”
Deg....(untuk yang kedua kalinya)
Anjrit! Gw makin ngerasa bersalah udah maki-maki dalam hati. Gw makin ngerasa paling durhaka aja sejagat raya ini.
Then, gw masuk kamar lagi. En minta maap ke Yang Maha Kasih.
Kekuatan seorang mama…emang dahsyat aja.
Sebuah kata which is “IKLAS” yang seharian kemarin gak terlintas di otak gw, menjadi suatu jawaban dari smua kegalauan hati gw.
Kayak pengembara padang pasir yang baru nemuin air di tengah-tengah kehausannya, gw jadi menemukan kesejukkan tersendiri dan gw seperti di-recharge kekuatan untuk nerusin hari gw yang udah kacau kemarin, dan tentu aja buat memperbaiki smua yang udah salah.
Gw datengin kantor Koran KR buat pasang berita kehilangan. Gw juga datengin kantor polisi buat bikin surat kehilangan.
Gw dagh bener-bener iklas.
Sampai di siang harinya,
Ada sebuah sms masuk yang bilang kalau dia nemuin dompet gw dan berniat untuk mengembalikannya.
Mom, this is very miracle for me! Kata gw, ini emang doa nyokap gw yang ampuh banget buat anaknya.
Gw belajar banyak hal dari kejadian ini.
Gw sadar, kalau gw udah berhasil mengiklaskan segalanya, smua pikiran positif akan datang dan hal positif pula lah yang akan menyusul.
Gw juga disadarin kalau bentuk sayangnya nyokap ke gw, emang sedikit aneh.
Maksud gw, even beliau terkesan sangat cuek en gak peduli dengan masalah yang gw hadapin tapi di balik itu nyokap menginginkan gw belajar bertanggung jawab.
Nyokap juga tetep slalu ngedukung gw dari suatu tempat yang tak terlihat oleh gw, dan gw menyebutnya dengan....... DOA
Damn!! Really touchable.
Maret 26, 2008
Ini tanggung jawabmu, dek!!
“Ini tanggung jawabmu, dek!!” my mom’s said when I told her that I’m loosing my wallet.
Mama emang gak marah-marah or nge-judge.
Seperti biasa, beliau adalah tipe mama yang GAK PERNAH mengarahkan anak-anaknya.
Terkesan cuek, terlalu bebas, tapi bukan berarati tuntutannya gak ada. Tergolong banyak dan berat pula.
Kayak satu ini, emang sih ma’ ini tanggung jawab ku, aku yang ngilangin dompetnya.
Tapi at least ngomong apa kek, tanya apa gitu, or sekedar bilang “Lain kali lebih hati-hati ya, dek....”
Nope, I didn’t hear those words from her.
Dia hanya diam, bahkan melihatku pun tidak, dan akhirnya mengeluarkan statement tadi “Ini tanggung jawabmu, dek!!”
Kenapa terkesan aku menjadi pendosa terberat yang tak pantas dibantu, aku menjadi anak yang tak berhak mendapat perhatian lagi.
Ma, jujur aku kecewa banget sama mama.... ini pengacuhanmu paling parah yang pernah mama lakuin ke aku.
Aku bakal buktiin ke mama aku bisa berdiri dengan kakiku sendiri.
Aku bakal lunasin semua tanggung jawabku.
Aku bakal perbaiki semua kesalahan tak sengaja ku ini, ma!!
Dan jangan salahkan aku kalau aku makin gak respect ke mama!
Aku makin mencintai dunia di luar sana dan melakukan apapun untuk dapat meraih dunia itu.....
Mama emang gak marah-marah or nge-judge.
Seperti biasa, beliau adalah tipe mama yang GAK PERNAH mengarahkan anak-anaknya.
Terkesan cuek, terlalu bebas, tapi bukan berarati tuntutannya gak ada. Tergolong banyak dan berat pula.
Kayak satu ini, emang sih ma’ ini tanggung jawab ku, aku yang ngilangin dompetnya.
Tapi at least ngomong apa kek, tanya apa gitu, or sekedar bilang “Lain kali lebih hati-hati ya, dek....”
Nope, I didn’t hear those words from her.
Dia hanya diam, bahkan melihatku pun tidak, dan akhirnya mengeluarkan statement tadi “Ini tanggung jawabmu, dek!!”
Kenapa terkesan aku menjadi pendosa terberat yang tak pantas dibantu, aku menjadi anak yang tak berhak mendapat perhatian lagi.
Ma, jujur aku kecewa banget sama mama.... ini pengacuhanmu paling parah yang pernah mama lakuin ke aku.
Aku bakal buktiin ke mama aku bisa berdiri dengan kakiku sendiri.
Aku bakal lunasin semua tanggung jawabku.
Aku bakal perbaiki semua kesalahan tak sengaja ku ini, ma!!
Dan jangan salahkan aku kalau aku makin gak respect ke mama!
Aku makin mencintai dunia di luar sana dan melakukan apapun untuk dapat meraih dunia itu.....
Langganan:
Postingan (Atom)